Posted by : Unknown Saturday, November 22, 2014

Lokasi dan Lingkungan Dalam pemeliharaan lele dumbo tidak perlu memakan tempat luas dan rumit, pekarangan rumah tinggal pun bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kolam pemeliharaan lele dumbo. Selain menguntungkan, sebaiknya lokasi pembesaran lele dumbo pun dinilai dari sisi estetis. Dengan demikian, kenyamanan pekarangan sebagai bagian rumah tinggal akan tetap terjaga. Sumber air ada baiknya tidak tercemar bahan kimia, limbah insudtri, dan merkuri. Disamping it, tidak mengandung kadar minyak atauh bahan lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan serta lingkungan kolam tempat pemeliharaan lele dumbo. Air merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeliharaan secara insentif. Sebagai media hidup, air harus mempunyai sifat fisika-kimia yang cocok untuk lele dumbo. Faktor-faktor yang berhubungan dengan air yang perlu dipertimbangkan yaitu debit air, kejernihan, amoniak, suhu dan derajat keasamannya.

Air jernih memperbesar selera makan lele dumbo. Kejernihan air diukur dengan daya tembus sinar matahari ke dalam lapisan air. Semakin dalam lapisan air dapat ditembus, maka semakin baik bagi budi daya intensif. Sebagai patokan angka minimum adalah 40 cm. Air keruh antara lain disebabkan oleh partikel tanah, yang membuat daya ikatnya terhadap oksigen akan berkurang dan mungkin mengurangi kemampuan pandangan ikan.
  •  Media Pembesaran Media pembesaran adalah tempat atau lokasi ikan lele dumbo dipelihara. Pemeliharaan lele dumbo dapat dimulai sejak berupa burayak, umur 2-3 hari, hingga siap di konsumsi. Pada tahap-tahap pertumbuhannya, lele dapat langsung dijua, karena biasanya sudah ada konsumen untuk masing-masing ukuran. Contohnya, lele dumbo berumur satu bulan, biasanya dibeli oleh para pedagang pengumpul yang akan menjual kembali ke pengecer benih atau peternak. Demikian pula dengan ukuran konsumsi. Ukuran ini biasanaya dibeli oleh para pedagang yang mengecerkannya kepada warung, ruko dan rumah makan. Oleh karena itu tujuan akhir pembesaran lele dumbo harus menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan media pem besaran.

  • Drum Drum adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk budi daya ikan lele dumbo. Penggunaan drum seng bekas atau aspal atau oli lebih baik dari pada drum berbahan logam lainnya. Drum bekas biasanya tidak mudah bocor, tidak bau dan tidak mudah berkarat. Sementara itu drum pelastik sering dipilih karena lebih ringan. Meskipun demikian drum pelastik sering meninggalkan bau. Bau pada drum pelastik tidak mudah hilang. Ada beberapa keuntungan pemeliharaan lele dumbo menggunakan drum. Keuntungan tersebut yaitu harganya murah, dapat dipindahkan, dapat ditambah jika usaha telah mengingkat, dan tidak memerlukan lokasi yang memakan tempat. Sebaiknya posisi drum di baringkan. Dengan posisi dibaringkan permukaan air menjadi lebih luas. Berikut perhitungan drum yang akan dijadikan media Kapasitas drum = 200 Liter Yang digunakan hanya ¾ bagian atau kurang lebih 150 Liter. Untuk mengatasi kendala kendala dan keterbatasan pemeliharaan lele dumbo menggunakan media drum, dibawah ini merupakan cara mengatasinya :

  1. Drum diletakan dalam posisi terbaring (tidur) , sehingga permukaan air menjadi lebih luas dan kedalamannya memadai.
  2. Sobekan drum harus cukup lebar, agar pemeliharaannya dapat dilakukan menjadi lebih mudah.
  3. Populasi lele dumbo sebaiknya tidak terlalu padat.
  4. Sebaiknya ditambahkan pompa sirkulasi. 
  5. Paralon, bambu, atau conblock sebaiknya diletakan di bagian dasar drum untuk persembunyian lele. 
  6. Bagian lobang drum ditutup dengan jaring/kawat agar lele tidak melompat keluar. 


  • Bendungan/Kubangan Kubangan adalah lubang besar yang di buat di tanah. Tanah yang bisa dibuat kubangan adalah tanah liat atau tanah lempung, sehingga air dapat menggenang. Selain itu, kubangan tidak mudah bocor dan longsor. Tanah porous atau berpasir tidak memungkinkan untuk dibuat kubangan. Dengan demikian, upaya membuat kubangan adalah menahan air di dalam kubangan selama mungkin. Pengurangan air biasanya terjadi akibat perembesan dan penguapan. Perembesan terjadi melalui dasar dan dinding kubangan, sedangkan penguapan terjadi melalui permukaan air. Ukuran kubangan yang ideal untuk dibuat i pekarangan adalah 2x2 m2 ukuran yang lebih luas atau lebih sempit dari itu pun dapat digunakan. Tetapi, perhitungan penebaran benih juga harus dihitung proporsionalnya terhadap luas kubangan. Apabila akan dibuat beberapa kubangan, sebaiknya dibuat berdampingan. Jarak antara kubang sekitar 40cm. Selain utnuk pematang, jarak selebar itu dapat mengurangi perembesan air. Kedalaman kubangan berkisar 70-100 cm. Namun perlu diingat, jarak antara bibir kolam dan tinggi permuakaan air sebaiknya tidak kurang dari 30cm. Hal ini untuk mencegah lele dumbo meloncat keluar. Upaya mencegah lele dumbo meloncat keluar dapat juga dilakukan dengan membuat dinding kubangan miring ke arah luar. (gambar kubangan).

  • Kolam Taman Yang dimaksud kolam disini ada dua, yakni kolam biasa dan kolam taman. Kolam biasa adalah kolam yang dibuat dengan tujuan untuk pemeliharaan ikan saja. Aspek estetikanya tidak terlalu diperhatikan. Sebaiknya, kolam taman adalah kolam yang dibuat dengan tujuan keindahan/estetika, dan tujuan pemeliharaan atas pembesaran ikan adalah yang nomor dua. Proses pembuatan kolam biasa tentu lebih mudah dibandingkan dengan membuat kolam taman. Hal ini karena aspek estetika kolam taman lebih tinggi. Berikut adalah 3 cara pembuatan kolamberdasarkan penempatannya dipermukaan tanah : 
  1. Pertama menggunakan metode top land, yaitu kolam berada di atas permukaan tanah. Cara ini dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya permukaan tanah ketimbang dengan saluran pembuangan. 
  2. Kedua mengunakan metode underland, yaitu posisi kolam berada dibawah permukaan tanah. Kolam dibuat dengan melubangi tanah sesuai dengan ukuran kolam yang diinginkan. Cara pembuatan kolam seperti ini mengakibatkan seluruh kolam berada dibawah permukaan tanah. 
  3. Ketiga menggunakan metode kombinasi, yaitu sebagian kolam berada di permukaan dan sebagian berada di bawah permukaan tanah. Kolam jenis ini sangatlah ideal, karena tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan dan perawatannya tidak terlalu banyak.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments