Posted by : Unknown Friday, March 11, 2016

DI dalam usaha pertanian khususnya itik merupakan panduan kegiatan yang menyangkut penggunaan teknologi, manajemen dan efisiensi pengunaan tempat/lahan secara optimal. demikian juga usaha ternak itik dapat diartikan sebagai usaha peemeliharaan itik dapat diartikan sebagai usaha peningkatan cara pemeliharaan dari tradisional ke arah yang lebih mendukung dalam hal produktivitasnya. 

Dalam pemeliharaan itik hal ini dapat dilakukan melalui pemeliharaan itik dengan sistem terkurung yang didukung dengan pemberian pakan yang baik dan memadai, manajemen pemeliharaan yang baik, pengawasan yang baik dan disertai dengan sistem pemasaran yang baik pula, tujuan akhirnya ialah memperoleh produksi semaksimal mungkin, dalam hal ini usaha itik dapat dijadikan sebagai usaha pokkok atau sumber penghasilan.

Dalam pelaksanaan usaha ternak itik dianjurkan untuk menerapkan sapta usaha yang menyangkut 7 rangkaian kegiatan

  1. Perkandangan
  2. Pengendalian penyakit
  3. Pemeliharaan bibit yang baik
  4. Pemberian pakan
  5. Pengelola pascapanen
  6. Pemasaran
  7. Manajemne usaha

Proses secara tradisional
Pada awalnya pemeliharaan secara tradisional atau dengan cara penggembalaan sangat menunjang konsep pengendalian hama pada usaha padi di sawah sehingga sangat dianjurkan. itik-itk yang digembalakan mencari makan dipermukaan sawah dan sekitar batang padi, terutama di bagian bawah dekat permukaan tanah. namun sejak penggunaan obat-obatan pembasmi hama banyak digunakan keselamatan itik-itik yang digembalakan menjadi terancam banyak diantaranya yang mengalami keracunan pestisida dengan kata lain pemeliharaan itik secara tradisional yang dilakukan dengan cara penggembalaan mengandung resiko yang tinggi, bagi itik maupun bagi kelanjutan usaha peternakan itu sendiri

Dampak lain dari pemberantasan hama dengan insektisida menyebabkan makanan itik disawak seperti keong, siput, katak dan remis makin langka karena banyak yang mati, selain itu karena perbaikan penanganan pascapanen padi disawah, jumlah rontokan padi sehabis panen yang dapat dimanfaatkan itik sebgai makanannya menjadi sangat sedikit. itu pula sebabnya tingkat produktivitas itik yang dipelihara secara tradisional makin berkurang nilai ekonomisnya, jumlah telur yang dihasilkan juga dengan kondisi pesawahan yang ada sekarang ini hanya sekitar 80 butir saja pertahun.


Proses secara intensif/modern
Pemeliharaan itik secara modern sama sekali tidak mengenal istilah penggembalaan, pemeliharaan itik intensif ini lebih terfokus pada pemeliharaan itik sistem terkurung, artinya itik secara terus menerus dikandangkan dengan kolam air atau sistem kering tanpa air sama sekali. Itik yang semula digembalakan bila tiba-tiba dikandangkan tidak akan menghasilkan telur sama sekali, terlebih bila pakannya tidak sesuai dengan yang diperoleh sewakti digembalakan, pada pemeliharaan secara intensif inilsh itik perlu diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya.


Perlu diketahui jugapemeliharaan itik secara intensif (tanpa air) memerlukan biaya makanan lebih banyak ketimbang pemeliharaan itik secara tradisional, namun dengan pengeluaran biaya pakan dan biaya pemeliharaan dalam kandang, telur yang dihasilkan lebih banyak selain itu itik petelur yang yang dipelihara secara intensif tidak perlu diberi pejantan karena tujuannya menghasilkan telur maka telur yang dihasilkan adalah telur konsumsi yang tidak dibuahi, jika ingin menghasilkan telur untuk bibit barulah itik diberi pejantan.dengan cara tersebut usaha pemeliharaan itik secara intensif bagi itik-itik petelur unggul membuka dua peluang usaha. pertama, usaha hanya menghasilkan telur konsumsi, kedua usaha itik petelur yang menghasilkan telur untuk usaha pembibitan.
 


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments